Jumat, 24 Januari 2014

keepo.me-mongoli…derground-00.jpg

Photographer: Paula Bronstein. Editor: Wang Pinwei. Photograph source: CFP.

Ulanbator, salju sedang turun dan saat itu sangat dingin, temperatur menunjukkan (-) minus 25 derajat celcius. Bagi para tuna wisma yang tidak tau harus pulang kemana, musim salju ini adalah musim yang sangat sulit, dan tidak ada pilihan bagi mereka selain masuk ke dalam tanah dan mendekat pada pipa pemanas untuk menghangatkan diri. Ketika hari semakin gelap, seperti semut, mereka masuk ke dalam tanah, dan tinggal disana. Inilah mereka 

Para Manusia Bawah Tanah Mongolia


Inilah pertama kali saat foto mereka diambil (tahun 2000)
15 Oktober 2000, seorang wanita hamil berusia 17 tahun di Ulan Bator sedang hamil 8 bulan, dia memanjat keluar untuk mencari makanannya. Katanya dia telah hidup disini selama 8 tahun. Nama wanita ini adalah Altanchimeg



15 Oktober 2000, Altanchimeg (kanan) dan temannya Tsetsegee sedang berada di "rumahnya", menyiapkan makanan, keduanya saling menjaga dan saling bergantung satu sama lain. Setiap musim salju mereka tinggal saling ebrsebelahan di dekat pipa pemanas untuk menghangatkan badan mereka.


15 Oktober 2000, Altanchimeg membersihkan rambutnya, Tsetsegee(sepan) sedang membaca buku dengan cahaya lilin.


15 Oktober 2000, Bocah 11 tahun Menhtor, telah mengerti bagaimana cara mabuk, dia tampak teler di depan pintu "rumahnya"


15 Oktober 2000, Menhtor yang mabuk pingsan dan tertidur di atas pintu sumur sebelum masuk ke dalamnya




Ini adalah kedua kalinya mereka difoto dengan jenjang waktu 10 tahun sesudahnya (tahun 2010)

16 Maret 2010, wanita 36 tahun bernama Erdenetsetseg sedang duduk di "rumahnya" menatap langit dari lubang sumur. 5 Tahun yang lalu Erdenetsetseg tinggal di Ulan Bator. Dia tidak bekerja, dia bertahan hidup dengan mengumpulkan sampah.


16 Maret 2010, Erdenetsetseg berbaring di atas pipa pemanas untuk tidur

Erdenetsetseg sering minum, untuk menghangatkan diri hingga dia pingsan mabuk.



16 Maret 2010, supaya lebih nyaman tidak perlu membuka dan menutup, Erdenetsetseg menggunakan kardus sebagai pintu/penutup, dia juga melubangi kardus tersebut supaya ada sirkulasi udara.




16 Maret 2010, Naranbaatar mengeluarkan kepalanya keluar dari "rumahnya" untuk merasakan cahaya matahari pagi


16 Maret 2010, hari sudah gelap, Naranbaatar di atas lubang hendak memasuki "rumahnya"


16 Maret 2010, Naranbaatar tidur dengan pintu terbuka


16 Maret 2010, balita 18 bulan, Munkhorgil sedang duduk di kloset di dalam "rumahnya" 

Dan ini galeri foto lain tentang Manusia Bawah Tanah Mongolia

 


Cerita-cerita tentang manusia bawah tanah Mongolia ini telah diabadikan oleh banyak fotografer dan banyak memenagkan kontes foto internasional, inilah salah satu foto tersebut:

English photographer James W. Hill’s photographic work “Love and Peace (Ouynaa And Tsetsegee)”

Nikon Photo Contest International 2002-2003 winner: “Love and Peace (Ouyaa And Tsetsegee)”. Seorang ibu dan anaknya "Manusia bawah tanah" sedang berpelukan. Sang ibu nampak mencium anaknya. Mewreka tetap bahagia walau harus tinggal disana. Photographer: James W. Hill (UK).
Categories:

0 komentar:

Posting Komentar

New Articel